Senin, 11 Agustus 2014


Hydra adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa yang termasuk dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa. Hydra banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hydra juga termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin).
Sebagian hidrozoa melalui pembolak-balikan generasi dimana generasi polip aseksual bergantian dengan generasi medusa seksual. Dalam kelas cnidaria ini, bentuk polip dominan. Walau begitu, polip dari beberapa spesies menghasilkan medusa lewat perkembang biakan aseksual dengan bertunas. Medusa menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) dan kemudian melakukan perkembangbiakan seksual. Spesies yang termasuk kelas hidrozoa adalah Hydra, Obela, Genionemus dan Portuguese man-of-war.
 Reproduksi Hydra bersifat seksual dan aseksual.
  reproduksi seksual  :
            Satu organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air, dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang  sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk atau larva bersilia yang disebut planula. kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan.  di tempat yang sesuai akan melekat    pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan   membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Aseksual\Pembentukan tunas
Reproduksi aseksual terjadi dengan bertunas .Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan sel anak.Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah dan membentuk individu independen.Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang. Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk koloni besar.
 Pembentukan tunas berasal dari suatu tonjolan yang terbentuk dari tubuh induknya. Hewan yang berkembang biak dengan tunas antara lain Hydra, Obelia, dan ubur-ubur. Tunas pada Hydra berasal dari penonjolan dinding tubuhnya. Tonjolan itu kemudian membentuk mulut dan tentakel. Setelah cukup dewasa tunas akan lepas dari tubuh induknya. Selanjutnya, tunas tumbuh menjadi individu baru. 

Perkembangbiakan dengan pertunasan pada Hydra
Obelia juga dapat melakukan perkembangbiakan secara vegetatif. Cara perkembangbiakan sama dengan Hydra. Porifera juga dapat berkembang biak dengan pertunasan. Akan tetapi, tunas forifera terbentuk di dalam tubuh induknya. Tunas ini di sebut gemulae (kuncup dalam). Jika induknya mati, tunas akan lepas menjadi individu baru.
Ubur-ubur merupakan hewan air. Dalam daur hidupnya, hewan ini mempunyai dua wujud, yaitu polip dan medusa. Polip hidup menetap di suatu tempat. Dalam wujud polip ini, ubur-ubur berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk tunas yang berupa medusa. Selanjutnya,medusa lepas dari tubuh induknya dan hidup melayang-layang di dalam air. Ubur-ubur kemudian berkembang biak secara generatif dan mempunyai ovarium dan testis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar