Hydra
adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa
yang termasuk dalam filum
cnidaria
dan kelas
hydrozoa.
Hydra banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar.
Hydra juga termasuk hewan multiseluler
yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter.
Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop
dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Hydra
berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian
tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan
terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu
tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual
(kawin).
Sebagian hidrozoa melalui
pembolak-balikan generasi dimana generasi
polip aseksual bergantian dengan generasi
medusa seksual. Dalam kelas cnidaria ini, bentuk polip dominan. Walau
begitu, polip dari beberapa spesies menghasilkan medusa lewat perkembang biakan
aseksual dengan bertunas. Medusa menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) dan
kemudian melakukan perkembangbiakan seksual. Spesies yang termasuk kelas
hidrozoa adalah Hydra, Obela,
Genionemus dan Portuguese man-of-war.
Reproduksi Hydra bersifat seksual dan aseksual.
reproduksi seksual :
Satu
organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air,
dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian
terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan
berkembang sampai stadium gastrula.
Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat
tanduk atau larva bersilia yang disebut planula.
kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi
perebutan makanan. di tempat yang sesuai akan melekat
pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan
membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Aseksual\Pembentukan tunas
Reproduksi aseksual terjadi dengan
bertunas .Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan
sel anak.Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan
membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai
bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu
memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat
hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan
Hydra (sejenis Coelenterata).Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah
dan membentuk individu independen.Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang.
Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk
koloni besar.
Pembentukan tunas berasal dari suatu tonjolan yang terbentuk
dari tubuh induknya. Hewan yang berkembang biak dengan tunas antara lain Hydra,
Obelia, dan ubur-ubur. Tunas pada Hydra berasal dari penonjolan dinding
tubuhnya. Tonjolan itu kemudian membentuk mulut dan tentakel. Setelah cukup
dewasa tunas akan lepas dari tubuh induknya. Selanjutnya, tunas tumbuh menjadi
individu baru.
Perkembangbiakan
dengan pertunasan pada Hydra
|
Obelia juga dapat melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif. Cara perkembangbiakan sama dengan Hydra. Porifera juga dapat
berkembang biak dengan pertunasan. Akan tetapi, tunas forifera terbentuk di
dalam tubuh induknya. Tunas ini di sebut gemulae (kuncup dalam). Jika induknya
mati, tunas akan lepas menjadi individu baru.
Ubur-ubur merupakan hewan air. Dalam daur hidupnya, hewan
ini mempunyai dua wujud, yaitu polip dan medusa. Polip hidup menetap di suatu
tempat. Dalam wujud polip ini, ubur-ubur berkembang biak secara vegetatif
dengan membentuk tunas yang berupa medusa. Selanjutnya,medusa lepas dari tubuh
induknya dan hidup melayang-layang di dalam air. Ubur-ubur kemudian berkembang
biak secara generatif dan mempunyai ovarium dan testis.